Judul :Fans
or followers
Teks : Lukas
14: 25-33
Pendahuluan
Pernahkah kita mengagumi seseorang? Tentunya kita
pernah. Seorang anak kecil saja jika ditanya dia akan menjawab aku ngefans sama
artis ini atau aku ngefans sama siapa dan sebagainya. Seberapa banyak kita
disini yang memiliki akun sosial media lebih dari satu. Tentunya kita tidak
asing dengan dua kata ini.
Baca di slide: FANS Orang yang menggemari sesuatu:
ü Barang
ü Orang
ü Kesenian
ü Permainan, dll
FOLLOWERS Proses atau cara yang dilakukan oleh seseorang
dengan turut mengambil bagian atau mengikutsertakan dirinya dalam proses
tersebut.
Menjadi murid berarti orang yang belajar ( a learner) dari gurunya, meniru
gurunya, tidak hanya belajar teori tapi juga belajar untuk melakukan apa yang
dipelajarinya dari gurunya. Menjadi murid berarti menjadi pembelajar dan
melakukan ajaran gurunya. Mat 10 ikut seseorang…akan sama dengan orang
itu,murid tidak akan melebihi gurunya.
Menjadi murid Yesus adalah tugas utama
dari Amanat Agung Mat 28: 19-20…jadikanlah segala bangsa murid-Ku, dan ajarlah
mereka untuk melakukan segala sesuatu yg telah kuajarkan kepadamu. YANG MENJADI PERTANYAANNYA BAGI KITA ? MAU JADI
MURID SEPERTI APAKAH AKU? MAU JADI MURIT
YANG HANYA IKUT-IKUTAN ATAU MAU JADI MURID YANG SEJATI. Penting untuk diketahui bahwa keselamatan dan
menjadi murid adalah hal yang sama, tidak bisa dipisahkan. Orang Kristen yang sejati pasti adalah murid Yesus yang sejati.
Masalahnya bisa saja seorang itu sudah dibaptis, mejadi anggota gereja, datang
setiap minggu dan orang itu dipanggil “orang Kristen, tapi belum tentu orang
itu sudah menjadi murid Yesus yang sesuai dengan syarat yang Yesus tetapkan
dalam bacaan Lukas 14 : 25-33 ini. TERKADANG UNTUK MENJADI MURIT SEJATI KITA SERINGKALI
BERPATOKAN DENGAN KRITERIA ATAU SYARAT UNTUK MENJADI MURIT SEJATI.
Dalam bacaan FT ini kita akan melihat apa saja
syarat mutlak yang Tuhan Yesus tetapkan bahwa seseorang itu boleh dijuluki
sebagai murid Yesus. Pada ayat 25 kita baca…banyak orang berduyun-berduyun
mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya…(dalam Lukas 12 : 1 Sementara itu
beribu-ribu orang banyak telah bekerumun, sehingga mereka berdesak-desakan).
Dari beribu-ribu orang yang mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya menuju
Yerusalem, Yesus tahu apa yang ada dalam pikaran mereka, siapa yang benar-benar
mau mengikuti Yesus (follower) dan siapa yang ikut-ikutan (fans). Yesus tidak
mencari kerumunan orang yang tidak jelas motivasi dan komitmentnya tapi Yesus
mencari murid-murid yang sungguh-sungguh mengikuti Dia. Maka Yesus sambil
berpaling (berbalik tubuhnya) dan berkata kepada mereka : “Jikalau seorang
datang kepadaKu dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, istrinya, dan
anak-anaknya, saudaranya-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya
sendiri, ia tidak dapat menjadii murid-Ku. (ay.26).
Proposisi :SEBAGAI SEORANG HAMBA
TUHAN KITA HARUS PASTIKAN BAHWA KITA ADALAH FOLLOWERS YESUS YANG SEJATI BUKAN
FANS OF CHRIST (HARUS
DI UCAPKAN TIGA KALI DENGAN CARA YANG BERBEDA)
Kalimat tanya :APA
SAJA SYARAT MUTLAK MENJADI FOLLOWERS YESUS YANG SEJATI?
1. Dari
ay. 26 ini kita lihat syarat yang pertama untuk menjadi murid Yesus adalah mengasihi Yesus
lebih utama dari pada ikatan hubungan keluarga dan bahkan nyawa sendiri.
Kasih kepada Yesus harus nomor satu dari apapun juga. Ikatan hubungan keluarga
ini mulai dari bapa dan ibu kandung, kemudian istri( apalagi pacar atau teman), terus anak-anaknya,
bahkan saudara-saudaranya laki-laki /perempuan, bahkan sampai nyawanya sendiri
harus dinomor sekiankan dibandingkan kasih kepada Yesus. Kata membenci
(MISEO=HATE) disini tidak boleh diartikan Yesus mengajarkan kebencian kepada
keluarga, jelas sekai Yesus mengajarkan kita harus menghormati ortu kita
(perintah ke-5 Kel 20, Mat 15:4)), tapi kata ini adalah gaya bahasa
Ibrani(Timur) yang dimaksudkan untuk ungkapan membandingkan, preferensi, bisa
diartikan love less l ihat Mat 10:34-39) lihat ay.37…mengasihi bapa atau ibunya
lebih dar ipada-ku (mengasihi …lebih daripada-Ku), jadi bukan kebencian yang
agresif kepada anggota keluarga tapi adalah soal prioritas, perbandingan kepada
siapa kita lebih loyal? Kepada Tuhan Maha Kuasa, Pencipta langit bumi yang
adalah sumber keselamatan kita yang telah mati disalibkan demi dosa-dosa kita?
atau ikatan hubungan keluarga di bumi atau nyawa sendiri yang sementara?
Siapkah kita kalau keluarga kita menentang Yesus dan melarang kita untuk ikut
Yesus?Siapkah kita kalau karena mengikut Yesus nyawa kita terancam oleh
orang-orang yg benci kepada Yesus? Kalau kita tidak siap, tidak komitmen
walaupun sampai resiko kehilangan nyawa sekalipun ( baca: Luk 9: 23, 17:33, 1
Yoh 3 16) berarti kita tidak bisa memenuhi syarat menjadi murid Yesus…Yesus
sendiri berkata …ia tidak dapat menjadi murid-Ku (ay.26).
2. Syarat yang kedua adalah rela menderita dan terus menerus mengikuti Yesus (ay.27)
Orang-orang yang berduyun-duyun mengikuti Yesus itu mungkin berharap Yesus
harusnya berkata : “ Jikalau seorang datang kepada-Ku dan menjadi murid-Ku dia
akan mendapatkan kekayaan, kehormatan, dan berkat yang berkelimpahan; dia akan
kujadikan orang hebat”. Tapi Yesus mengucapkan undangan Injil yang asli yaitu :
“Jikalau seorang datang kepada-Ku dan menjadi murid-Ku ia harus memikul
salibnya dan terus-menerus ikut Aku dalam keadaan apapun”. Apakah maksud dari
memikul salibnya (Yun, Ing: salibnya sendiri,pribadi) Apakah salib itu? Salib pada zaman Tuhan Yesus pada abad pertama bukan
seperti yang kita lihat sekarang ini, sebagai asesoris yg manis dikalungkan
dileher, atau symbol gedung gereja. Salib (Yun: Stauro, Ing: Cross = kayu kasar untuk
menghukum mati para penjahat di bawah pemerintahan Romawi), pada zaman Tuhan
Yesus salib dikenal sebagai alat dari kayu kasar untuk menghukum mati para
penjahat di bawah pemerintahan Romawi. Penjahat yang dihukum dengan alat kayu
palang itu harus memikul salibnya sendiri sampai tempat penyaliban, diikat pada
tangan pergelangan tangan dan kakinya, kemudian dipaku pada tangan dan
kakinya,dan dibiarkan mati perlahan-lahan. Jadi pada saat Yesus mengatakan
“pikullah salib”, kepada orang-orang yg mengikuti-Nya, mereka memiliki gambaran
seperti ini, gambaran penderitaan salib yg mengerikan dan mematikan.
Dalam Lukas 9 :22-26 (baca) Yesus lebih terperinci mengatakan inti dari hal
menjadi pengikut Yesus dalam ay. 27 yaitu menyangkal diri, memikul salibnya
sendiri setiap hari, (tidak hanya datang beribadah 2 jam seminggu di ibadah
kamis, doa capel, doa pagi, tapi dari senin sampai sabtu memikul apa?, Harusnya
sebagai murid Yesus yg sejati 24 jam
sehari, 7 hari seminggu memiliki hubungan dalam
melayani Kristus (terus menerus ikut Yesus) ketika bekerja,belajar, beraktivitas
diluar berea, apapun yg kamu lakukan,
lakukanlah seperti untuk Tuhan,
jika engkau makan atau minum lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Tuhan). Memikul
salib disini bukanlah hal menghadapi
masalah-masalah sehari-sehari (Tidak cocok dgn teman sekamar; menganggap itu
sebagai memikul salib, tidak bisa bayar uang sekolah: menganggap itu sebagai
memikul salib dll). Perhatikan saudara-saudara “memikul salib” adalah inti dari
Injil yang diajarkan Yesus, dalam bahasanya Paulus “memikul salib” adalah :
“Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku
sendiri yg hidup, melainkan Kristus yg hidup di dalam aku” (Gal 2: 19-20). Jadi
secara rohani Salib Kristus merupakan lambang penderitaan (1 Petrus 2:21;
4:13), kematian (Kisah Para Rasul 10:39), kehinaan (Ibrani 12:2), cemoohan
(Matius 27:39), serta penyangkalan diri (Matius 16:24), Yesus rela mengalami
semuanya itu, disalibkan, mati, dikuburkan,
dan bangkit untuk menebus dosa-dosa kita, maka setiap orang yang memikul
salibnya sendiri karena Yesus pastilah akan mengalami hal yang sama seperti
Sang Guru, Yesus Kristus, itulah ciri murid Kristus yg sejati, sama seperti
gurunya. (Each follower has a cross which he must bear as Jesus did his.
[Bastaz)
3. Komitment memberikan seluruh hidupnya kepada Kristus
lebih dari apapun sampai akhir. (ay. 28, 33)
Menjadi murid Yesus, yang pertama di
dalam (ay.28), diumpamakan seperti seorang yg
mau mendirikan sebuah menara tidakkah duduk dahulu membuat anggaran biayanya,
kalau kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu…kalimat duduk dalam Bagian ini penulis mengartikannya dengan mempertimbangkan secara matang terlebih dahulu sebelum
memutuskan mengikuti Yesus, tidak hanya sekedar emosi sesaat, coba-coba, ikut-ikutan,
karena ongkos (ah ikut Yesus ajalah dengan masuk ke
Berea, toh aku tetap sekolah tinggi kan biayanya lebih murah disbanding
sekolah-sekolah lain) menjadi murid
Yesus bisa saja hubungan keluarga terputus, pekerjaan hilang, kerugian materi, harus
meninggalkan dosa-dosa, bahkan kehilangan nyawa. (benih di tanah yang berbatu,
tidak dalam berarakar, sesaat saja tumbuh ketika ada tantangan langsung mati.
Yang kedua (ay.33) menjadi murid Yesus diumpamakan seperti raja yg mau pergi
berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu… (mempertimbangkan secara matang
lebih dahulu, tidak hanya emosi tapi juga dengan pikiran yg matang dan sepenuh
hati). Dua perumpamaan ini maksudnya sama pada ay.33 “Demikian pulalah
tiap-tiap orang diantara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala
miliknya, tidak mendapat menjadi murid-Nya. (Contoh
Paulus Fil 3: 7-8). Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku,
sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena
pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh
karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah,
supaya aku memperoleh Kristus,
Beberapa kali Yesus bertemu dengan orang-orang yg
mau mengikut Yesus tapi setengah hati, tidak rela berkomitmen memberikan
seluruh hidupnya kepada Yesus, hati mereka belum bisa mengucapkan selamat
tinggal kepada miliknya, apakah itu keluarga, (Luk 9: 59-61), dan harta (Mat
19: 21-22).
Akibat dari tidak dapat memenuhi syarat yg ditetapkan Yesus untuk menjadi
murid-Nya, tidak hanya tidak bisa menjadi murid-Nya yg sejati tapi juga
digambarkan seperti garam yg kehilangan asinnya, menjadi tawar, tidak ada lagi
gunanya menurut fungsinya, akhirnya dibuang orang. Orang –orang Kristen yg
kompromi dengan selera dunia ini akan kehilangan penagaruh asinnya bagi dunia
yg sedang membusuk, gagal menjadi murid Yesus yg sepnuh hati, akhirnya tidak
berguna bagi Kerajaan Allah,Injil, dan gereja, dan ini berbahaya karena
keselamatan hidup yg kekal dan menjadi murid Yesus yg sejati adalah satu kesatuan
sebagai bukti iman yg menyelamatkan,
Penutup: Sudahkah kita menjadi murid Yesus yang sejati? Mau belajar untuk
mengikuti ajaran-Nya? Melakukan segala sesuatu yang diperintahkan-Nya?
Mengalami seperti yang dialami-Nya? Sudahkah kita memenuhi 3 syarat menjadi
murid Yesus : 1.Mengasihi Yesus nomor satu lebih dari apapun juga,2.Rela
menderita dan terus menerus mengikuti Yesus? 3. Komitmen memberikan seluruh
hidupmu kepada Kristus sampai akhir?
Apakah Anda saat ini hanya sebagai
Fans atau sudah menjadi Follower Kristus? Dalam hati kita mungkin
bergumul ingin menjadi follower Kristus tetapi ada tantangan yang kita
hadapi. Yesus jelas ingin kita menjadi seorang follower lebih dari hanya
sekedar seorang Fans, Dia ingin kita menjadi orang yang mau merespon dan
menaati perintah-Nya.
Yesus berjanji untuk menyertai dan memberkati kita
yang sungguh-sungguh mau mengikuti-Nya seperti ucapan-Nya kepada para
pengikut-Nya 2000 tahun lalu: "Aku menyertai kamu sampai pada kesudahan
zaman." Mari kita responi perintah Tuhan itu karena ada sukacita dan
berkat yang real menjadi Follower Kristus.
1. Kita menjadi Fans ketika kita memutuskan hanya untuk percaya pada Yesus
namun tidak membuat komitmen untuk mengikuti-Nya.
2. Mengikuti Yesus bukanlah sesuatu yang dapat Anda lakukan di malam hari
ketika tidak ada yang memperhatikan.
3. Ketika ada sebuah pesan yang menantang, apakah Anda melihatnya lebih
sebagai suatu gangguan terhadap hidup Anda? Atau kesempatan untuk lebih
menjadi seperti Yesus?
4. Apakah Anda memiliki beberapa bentuk Kafetaria Kristen, di mana Anda
nyaman dengan segala sesuatu dan tidak akan ada gangguan dalam cara saya
menjalani hidup? Misalnya, Anda bisa mengambil dan memilih apa pesan yang
ingin Anda ikuti dan yang tidak karena tidak sesuai dengan gaya hidup Anda?
6. Mengikut Yesus tidak nyaman dan tidak mudah - Fans pulang di
tengah hujan - Follower bertahan dan bahkan terus berjalan walaupun hujan.
7. Follower menempatkan prioritas melayani Yesus di atas segalanya - Fans
membiarkan hal-hal lain sebagai prioritas ketimbang melayani Yesus.
8. Fans kadang-kadang akan mendukung ke pribadi yang lain - Follower terus
bertahan, yang lain tidak penting lagi.
9. Sementara "penggemar" Yesus hanya ingin berada di fan club
asalkan Yesus melakukan sesuatu yang spektakuler, seorang follower terus takjub
dan terpesona pada semua karya Yesus - bahkan di saat-saat tenang dan hanya
dilihat oleh sedikit orang - Follower akan tetap mengikuti Tuhan Yesus Yesus
dengan cara yang sama.
10. Follower berkomitmen. Fans dapat berubah-ubah.
11. Follower percaya pada pemimpin mereka. Fans percaya pada pemimpin
mereka hanya ketika menguntungkan mereka.
12. Fans menempatkan Tuhan di belakang daftar prioritas mereka. Untuk
urutan prioritasnya adalah: Saya pertama, baru Tuhan. Follower berusaha
untuk menjadikan Allah yang terutama.
13. Follower bertanya "Apa yang telah saya lakukan untuk Anda?"
belakangan ini. Fans bertanya "Apa yang telah Anda lakukan untuk saya
akhir-akhir ini?"
14. Follower dituntut untuk memikul Salib setiap hari, tetapi Fan jarang
setia karena sangat tidak menyenangkan untuk mati bagi diri sendiri setiap
hari.
15. Fans cenderung ingin pengalaman puncak gunung, tetapi ketika berada di
lembah, para Fans melarikan diri.
16. Follower men-sharingkan Kristus secara terbuka, Fans merayakan-Nya secara
privat alias tersembunyi.
17. Follower mengasihi satu sama lain. Follower mengasihi musuh-musuh
mereka. Fans mengambil dan memilih siapa yang akan mereka kasihi.
18. "Fans tidak keberatan Yesus membuat beberapa perubahan kecil
dalam hidup mereka, tetapi Yesus ingin mengubah hidup kita secara
radikal." "Fans tidak keberatan Dia melakukan sedikit
sentuhan, tetapi Yesus menginginkan renovasi menyeluruh." - Pendeta Kyle Idleman.
19. "Banyak orang saat ini menyebut diri mereka Kristen, mereka ingin
hal itu menjadi identitas mereka," kata Idleman. "Tapi ketika
Anda menyebut diri Anda orang Kristen maka Anda adalah pengikut Kristus dan
banyak dari kita yang mengikuti Kristus cukup dekat hanya ingin mendapatkan
manfaat dari hubungan tetapi tidak begitu dekat sekali karena membutuhkan suatu
komitmen atau pengorbanan." - Pendeta Kyle Idleman.
20. Follower bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Fans
bertahan untuk jangka waktu yang pendek.
Altar call: Kuberikan hatiku dan jiwaku…semuanya
bagi-Mu